Jumat, 07 November 2008

MENCARI IDENTITAS PERPUSTAKAAN SOEMAN HS

Oleh: Junaidi, S.S.,M.Hum


Perhatian negara-negara maju terhadap perpustakaan sangat besar sebab kemajuan satu bangsa atau masyarakat akan ditentukan oleh perkembangan pemikiran masyarakatnya dan perkembangan pemikiran masyarakat akan dipengaruhi oleh keberadaan pusat ilmu seperti perpustakaan. Bahkan dapat dikatakan bahwa siapa yang menguasai ilmu pengetahuan atau informasi maka ia akan menguasai dunia. Dengan demikian, berdirinya perpustakaan Soeman HS memberikan suatu harapan dalam memajukan ilmu pengetahuan di Riau. Pembangunan perpustakan yang megah itu menunjukkan adanya kemauan yang besar diberikan oleh pemerintah dan masyarakat Riau untuk tetap maju agar masyarakat Riau tidak tertinggal dibandingkan daerah lain. Perhatian terhadap perpustakaan memberikan gambaran terhadap kesadaran kita dalam meningkatkan kualitas masyarakat Riau karena perpustakaan sebagai tempat untuk menghimpun ilmu pengetahuan dapat mendorong masyarakat untuk lebih banyak mencari ilmu pengetahuan.
Tulisan singkat ini akan memaparkan peranan penting perpustakaan Soeman H.S dalam mendukung program pembangunan kebudayaan Melayu di Riau yang dinyatakan dalam Visi Riau 2020, yaitu Riau dijadikan sebagai pusat kebudayaan Melayu di Asia Tenggara. Perpustakaan Soeman H.S sebagai perpustakaan yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Riau harus mempunyai rencana strategis untuk mendukung pelaksanaan Visi Riau 2020. Bila masyarakat Riau mempunyai “mimpi” bahwa Riau dijadikan sebagai pusat kebudayaan Melayu di Asia Tenggara, maka masyarakat Riau harus mempunyai “mimpi” bahwa Perpustakaan Soeman HS dijadikan sebagai pusat dokumentasi dan pengkajian kebudayaan Melayu di Asia Tenggara dan bahkan di dunia. Ini adalah satu mimpi yang sangat realistis, visible, dan workable bila semua pihak yang berkepentingan dalam menjalankan visi tersebut bekerja sama dengan penuh kesungguhan. Semua program pembangunan untuk mewujudkan mimpi itu harus direncanakan dan diimplementasikan secara baik dan profesional untuk kepentingan bersama dalam memajukan masyarakat Riau. Adanya kepentingan politik tertentu atau kepentingan untuk mendapatkan keuntungan pribadi mesti dihindari. Dalam mewujudkan “mimpi” perpustakaan Soeman H.S sebagai perpustakaan bertaraf internasional yang mempunyai kekhasan Melayu, terdapat beberapa gagasan yang dikemukan dalam tulisan singkat ini:
Pertama, memperjelas visi dan misi perpustakaan Soeman HS. Perpustakaan ini harus dapat menampilkan “kekhasan” dibandingkan perpustakaan lain. Citra khas ini akan membuat orang lebih mudah untuk mengenal keberadaan perpustakaan ini. Kekhasan yang sangat sesuai ditampilkan oleh Perpustakaan Soeman H.S adalah menampilkan potensi lokal untuk diperkenalkan kepada dunia global atau internasional. Potensi lokal yang sangat sesuai dikembangkan oleh perpustakaan ini adalah kebudayaan Melayu sebab masyarakat Riau terkenal dengan kebudayaan Melayu. Kondisi ini didukung pula oleh Visi Riau 2020 yang menginginkan Riau sebagai pusat kebudayaan Melayu. Keberadaan perpustakaan Soeman H.S mesti berbeda dengan keberadaan perpustakaan besar lainnya yang telah ada di Indonesia. Perpustakaan besar biasanya berada di satu universitas sebab orang-orang di universitas yang sangat dekat perpustakaan. Tetapi perpustakaan Soeman HS secara struktural tidak berada di bawah naungan satu universitas. Perpustakaan ini berada dibawah manajemen pemerintah Provinsi Riau. Oleh karena itu, perpustakaan ini harus menunjukkan kekhasannya itu dengan cara lebih mengangkat isu Melayu. Sehingga perpustakaan ini kemudian dapat dijadikan “icon” ilmu pengetahuan dalam konteks Melayu. Bila perpustakaan ini tidak mengangkat kekhasan Melayu, maka perpustakaan ini tidak mempunyai identitas yang khas. Orang dari luar daerah Riau mungkin tidak akan datang untuk mencari buku atau data yang berkaitan dengan teknik atau kimia di perpustakaan Soeman HS sebab buku atau data tentang itu pasti akan lebih banyak tersedia di universitas besar yang mempunyai jurusan teknik atau kimia di universitas ternama di Indonesia. Oleh karena itu, perpustaakan Soeman H.S harus menampilkan sesuatu yang eksklusif yang mampu menarik orang untuk datang ke perpustakaan ini dengan lebih berfokus pada koleksi yang berkaitan dengan Melayu.
Kedua, bila perpustakaan Soeman HS telah direncanakan sebagai pusat dokumentasi Melayu dunia, maka pihak pengelola harus menyediakan buku atau informasi lainnya yang berkaitan dengan Melayu sebanyak-banyaknya. Pihak pengelola perpustakaan harus berani menghimpun buku-buku yang berkaitan dengan Melayu dari seluruh dunia. Adakah perpustakaan ini nantinya mempunyai koleksi satu juta judul buku tentang Melayu? Atau malahan lebih dari satu juta buku Melayu? Dengan berfokus kepada koleksi Melayu, tidak berarti perpustakaan ini tidak mempunyai koleksi buku lainnya. Koleksi buku lain tetap harus ada dan jumlahnya pun mesti banyak untuk memenuhi kebutuhan orang terhadap ilmu pengetahuan secara umum. Memberikan perhatian yang lebih terhadap Melayu bertujuan untuk memberikan citra kekhususan bagi perpustakaan ini yang berdiri megah di tanah Melayu.
Ketiga, menyediakan ruangan khusus untuk koleksi kebudayaan Melayu. Ruang khusus untuk koleksi Melayu perlu diberikan agar suasana Melayu sekaligus hadir dalam ruangan itu. Misalnya ada satu atau dua lantai dari gedung perpustakan itu yang dirancang secara khusus untuk koleksi Melayu dan ruangan itu ditata dan dikelola dengan suasana Melayu. Misalnya dengan ukiran dan hiasan Melayu. Bahkan petugas perpustakaan yang mengelola koleksi Melayu ini berbusana Melayu dan mereka mesti mampu berbahasa Melayu. Bahkan jika perlu dalam ruangan itu diputarkan alunan musik Melayu dengan lembut supaya para pengguna koleksi Melayu itu dapat lebih rileks dalam mempelajari pengetahuan yang berkaitan dengan Melayu.
Keempat, menyediakan tenaga riset dalam bidang Melayu agar kajian terhadap Melayu senantiasa dilakukan. Perpustakaan Soeman HS tidak boleh hanya menjadi “gudang buku”. Sehingga perpustakaan ini perlu mengembangkan kegiatan riset secara terus menerus agar keberadaan Melayu itu tetap terjaga dan dikenang di dunia ini. Pelaksanaan kegiatan riset ini dapat dilaksanakan dengan bekerja sama dengan perguruan tinggi yang ada di Riau sebab di perguruan tinggi terdapat orang-orang yang memiliki kemampuan untuk melakukan riset.
Kelima, menjalin network atau jaringan dengan perpustakaan lain dan bahkan dari negara lain. Pada zaman sekarang perpustakaan tidak hanya mempunyai koleksi buku secara konvensional. Pada zaman sekarang perpustakaan harus mempunyai koleksi yang dapat diakses dengan menggunakan teknologi internet. Dengan demikian, Perpustakaan Soeman HS perlu menerapkan sistem teknologi informasi dalam memberikan pelayanan kepada publik. Network perlu dibangun dengan berbagai perpustakaan agar layanan yang diberikan benar-benar up to date sehingga bermanfaat bagi pengguna perpustakaan. Dengan adanya network, perpustakaan Soeman HS dapat mempunyai hubungan langsung dengan perpustakaan lain dan dapat saling bertukar informasi. Network dapat dibangun pada awalnya dengan perpustakaan yang terdapat diperguruan tinggi di Riau dan perpustakaan daerah yang terdapat di kabupaten-kabupaten di Riau. Kemudian dapat dilanjutkan dengan perpustakaan-perpustakaan besar di Indonesia. Selanjutkan perpustakaan Soeman HS harus membangun network dengan perpustakan di Negara lain supaya visi untuk menjadikan Riau sebagai pusat kebudayaan Melayu di Asia Tenggara bisa menjadi kenyataan. Dengan adanya network ini akan sangat membantu masyarakat dalam mencari sumber informasi. Misalnya untuk mencari jurnal yang diterbitkan di satu universitas di Amerika, kita tidak perlu datang ke Amerika. Kita bisa mendapatkan jurnal itu dengan cara browsing di internet dengan cara masuk terlebih dahulu ke website Perpustakaan Soeman HS bila perpustakaan ini telah mempunyai kerjasama dengan universitas di Amerika itu. Dengan demikian, Perpustakaan Soeman HS tidak hanya berada di dunia nyata dengan menampilkan koleksi konvensional, tetapi perpustakaan ini mesti memasuki dunia maya (cyber world) agar masyarakat memperoleh pengetahuan atau informasi yang sesuai dengan perkembangan zaman (up to date).
Keenam, peningkatan sumber daya manusia di perpustakaan yang memiliki keahlian dalam bidang perpustakaan, IT, bahasa Inggris, dan kebudayaan Melayu. Dalam bidang SDM, perpustakaan Soeman HS harus menempatkan orang-orang yang mempunyai latarbelakang pendidikan dalam bidang perpustakaan. Tanpa adanya orang yang ahli dalam bidang perpustakaan, sulit untuk memajukan perpustakaan itu. Tenaga ahli dalam bidang teknologi informasi sangat diperlukan sebab perpustakaan pada masa kini mesti menggunakan teknologi informasi. Tanpa adanya tenaga ahli dalam bidang teknologi informasi, sulit bagi perpustakaan ini berkembang mengikuti kemajuan zaman. Tenaga ahli dalam bidang bahasa Inggris tentu saja diperlukan karena banyak pekerjaan perpustakaan yang berkaitan bahasa Inggris sebab bahasa Inggris merupakan bahasa internasional. Selanjutnya, bila perpustakaan Soeman HS ditampilkan sebagai perpustakaan yang mempunyai kekhasan “Melayu”, tentu saja diperlukan orang-orang yang mempunyai keahlian tentang kebudayaan Melayu. Semoga Perpustakaan Soeman HS memberikan manfaat bagi semua pihak.
Diterbitkan di Riau Pos Bulan Mei 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NONTON YUK